Mendut Rayakan 125 Tahun Baptisan: Menjaga Warisan Iman, Menatap 20 Tahun ke Depan

Mendut Rayakan 125 Tahun Baptisan: Menjaga Warisan Iman, Menatap 20 Tahun ke Depan
Bagikan berita ini :

Korwil Jawa Tengah: Heru Nugroho

Magelang, rilisfakta.id — Denting lonceng Kapel Mendut pagi ini mengiringi syukur umat dalam  peringatan 125 tahun baptisan pertama di Mendut. Tak sekadar mengenang sejarah, perayaan ini menjadi ruang refleksi dan komitmen untuk merawat warisan iman demi generasi mendatang.

Umat sedang mengikuti sarasehan (foto :Ida komsos)

Acara dibuka dengan sarasehan bertajuk “Rintisan Warisan Iman Sejarah Misi di Mendut”. Moderator Fransisca Dewayani memandu dua narasumber: Primanto Nugroho, peneliti dan penulis buku Seabad Wanita Katolik RI, serta Cyprianus Lilik Krismanto, Koordinator Laudatosi.

Primanto mengungkap fakta historis bahwa 50% anggota WKRI pernah bersekolah dan tinggal di Mendut, sebuah warisan pendidikan yang lahir dari karya misi. Ia juga mengingatkan riset historiologi yang ia lakukan sejak 1992 tentang peran perempuan Katolik.

(foto : Jimmy komsos)

Sementara itu, Lilik Krismanto membangkitkan ingatan akan kiprah Romo Hoevenaars yang mendirikan Sekolah Perempuan Mendut. Ia menantang hadirin dengan pertanyaan reflektif: “Warisan iman apa yang kita lakukan untuk 20 tahun ke depan?”

Dari diskusi tersebut lahir tiga pesan utama: menjaga pesan Mendut sebagai anamnese yang membangkitkan energi kebudayaan; mengokohkan poros Muntilan–Mendut–Sendangsono sebagai Antiokia Jawa; serta memperkuat dokumentasi dan edukasi sejarah religius melalui program ziarah dan formatio.

Romo Vikep Kedu, Rm. Antonius Dodit Haryono, Pr

Memasuki siang, umat mengikuti Ekaristi Syukur yang dipimpin Romo Vikep Kedu, Rm. Antonius Dodit Haryono, Pr, bersama enam imam lainnya. Perayaan ini juga menjadi momen syukur 35 tahun imamat bagi Rm. Agustinus Giyono Dwi Dp, Pr; Rm. Emanuel PD Martosudjipto, Pr; Rm. Bernardinus Saryanto W, Pr; dan Rm. Simon Atas Wahyudi, Pr.

Koor dari siswa SMP Kanisius Muntilan (foto : Jimmy komsos)

Koor SMP Kanisius Muntilan mengisi liturgi dengan penuh khidmat. Hadir pula perwakilan sekolah-sekolah Katolik, ordo religius, organisasi kemasyarakatan, alumni siswi Mendut, OMK, dan media massa, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.

Peringatan 125 tahun ini mengajak seluruh umat untuk tidak berhenti pada nostalgia sejarah, melainkan menghidupkan kembali semangat misi Mendut sebagai sumber inspirasi dan energi bagi karya pelayanan gereja di masa depan. (hru)

Loading