Sosialisasi Bantuan Langsung Tunai Dampak Inflasi BBM Untuk Nelayan Tahun 2022

Sosialisasi Bantuan Langsung Tunai Dampak Inflasi BBM Untuk Nelayan Tahun 2022
Bagikan berita ini :

TULANGBAWANG Rilisfakta.Com– Kampung sungai burung kec.dente teladas Kab.Tulangbawang
menggelar sosialisasi bantuan langsung tunai dampak inflasi BBM untuk nelayan,Pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak( BBM) sangat memberikan dampak negatif terhadap para nelayan.

mahalnya harga BBM membuat para nelayan merasa rugi, hasil pendapatan nelayan saat ini tidak seimbang dengan biaya operasional
Selasa ,(22/11/2022)

Hadir dalam sosialisasi bantuan langsung tunai dampak inflasi BBM untuk nelayan,kepala kampung sungai burung Nur Alamsyah,sekdes, Mashuri KAPOSPOLAIRUT,Bripka Erwansyah,dinas perikan,tokoh pemuda,tokoh masyarakat,dan para nelayan sungai burung.

Salah seorang nelayan kampung sungai burung mengakui, naiknya harga BBM jelas memberikan imbas semakin terpuruknya bagi nasib para nelayan, pekerjaan menangkap ikan yang dilakoni selama ini sebagai lahan lapangan pekerjaan bagi para nelayan yang keseharian mencari rezeki buat memenuhi kebutuhan keluarga nya.

Akibat kenaikan harga BBM juga memicu berbagai kebutuhan masyarakat ikut merangkak naik di pasaran, termasuk biaya transportasi, maka tak heran banyak masyarakat yang mengeluh dengan kondisi dan keadaan seperti sekarang ini.

Kebaradan BBM bagi nelayan merupakan sebagai motor pengegerak usaha,mahal harga BBM sangat dirasakan oleh masyarakat, apalagi bahan bakar tersebut kebutuhan yang tidak bisa dielakan, maka dari pada rugi sebagian besar masyarakat memilih tidak melaut .

Berhentinya masyarakat melaut secara otomatis pengangguran semakin meningkat, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman dan keterampilan,kondisi tersebut tentu akan sulit mendapatkan lapangan pekerjaan.

Kepala kampung sungai burung,Nur Alamsyah, mengeluhkan atas kenaikan BBM dan memohon kepada pemerintah kabupaten Tulangbawang,dan dinas terkait untuk memperhatikan kampung yang sangat terpencil ini,

“Di kampung kami ini untuk bahan bakar minyak solar yang dibutuhkan mencapai 6000perliter seharinya jadi keluhan masyarakat kampung sungai burung yang pertama, bahan bakar minyak solar yang harga nya sangat tinggi jadi kalau masyarakat kampung sungai burung ini enggak ngelaut mereka gk bisa makan,mau jalan ngelaut bahan bakar minyak solar nya sangat tinggi jadi serba salah,Saya selaku kepala kampung sungai burung memohon kepada dinas perikanan untuk bisa merealisasikan agar minyak solar tersebut relatif masuk akal ucap”, Nur Alamsyah

RLS/Hengky vernando

Loading