Seorang Gadis Nekad Melompat Dari Jembatan Sungai Patemon Usai Dimarahi ibunya.

Seorang Gadis Nekad Melompat Dari Jembatan Sungai Patemon Usai Dimarahi ibunya.
Bagikan berita ini :

Jember,rilisfakta.com-Karena dimarahi dan hp dirampas ibunya, seorang gadis berinisal Nad warga desa Tanggul Kulon kecamatan Tanggul, berniat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai Patemon pada Senin malam, (22/11/2021) pukul 18.00 Wib.

beruntung aksinya ini dipergoki oleh Holifah dan Ninik yang kebetulan merupakan warga sekitar sehingga dia pun segera diselamatkan.

Selanjutnya, gadis asal Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul itu, dibawa ke Puskesmas setempat untuk menjalani perawatan.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun,sebelum Nad melakukan aksi percobaan bunuh diri Nad terlihat murung dan sempat diketahui oleh Holifah, karena melihat Nad murung dan tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian Holifah memanggil Ninik tetangganya.

Sehingga Nad dipanggil oleh Ninik namun ketika hendak didatangi, Nad tiba-tiba melompat ke sungai. Melihat hal ini Ninik langsung berteriak minta tolong dan menuju ke pinggir jembatan untuk melihat ke arah sungai.

“Saya melihat ada anak perempuan terlihat gelisah di pinggir jembatan, karena saya khawatir, saya manggil Ninik teman saya dan memberitahunya, kemudian oleh Ninik dipanggil tapi tidak dijawab, saat mau didekati eh tiba-tiba dia lompat,” ujar Holifah.

Saat beberapa warga melihat ke arah sungai, ternyata korban tersangkut di akar pohon, sehingga warga langsung melakukan evakuasi dan berhasil menyelamatkan nyawa korban, melihat korban masih hidup, warga langsung melarikan Nad ke Puskesmas Tanggul.

Dari Informasi lain yang dihimpun di lokasi kejadian, aksi nekat Nad ini terjadi usai dimarahi oleh ibu dan tantenya, tidak hanya itu, handphone milik korban juga diminta oleh ibunya, sehingga korban merasa frustasi dan nekat berniat bunuh diri.

“Tadi saya gak tau kejadiannya, saya pulang dagang, anak saya habis dimarahi ibu dan tantenya, terus hpnya diminta oleh ibunya,” ujar HS orang tua korban saat menunggui Nad di Puskemas Tanggul.

Sementara Nad sendiri mendapatkan perawatan intensif dalam kondisi belum sadar, tidak hanya itu, Nad juga terlihat sulit untuk bernafas, sehingga pihak Puskesmas memasang selang oksigen untuk membantu melancarkan pernapasannya.

Catur T

Loading