Krui, (Rilisfakta com), Pengukuhan pelantikan Ketua Forum Kerukunan Ummat Beragama Kabupaten pesisir Barat masa Bhakti 2019-2024 yang berlangsung di Lamban Apung, Rabu 6/4/2002.
hadir dalam acara tersebut, Bupati dan wakil Bupati Pesisir Barat, Kajari forkopimda Pesisir Barat – Lampung Barat, Kepala OPD beserta para undangan lain nya.
Berdasarkan keputusan Bupati Pesisir Barat no: B/30/KPTS/03/HK-PSB/2022 serta perubahan no:B/553/KPTS/03/HK-PSB/2019, tentang kerukunan Ummat Beragama Kabupaten Pesisir Barat masa bakti 2019-2022.

Mengukuhkan kepengurusan FKUB Pesisir Barat mengukuhkan, Saudara Rusman Umari sebagai Ketua dari Forum Kerukunan umat beragama dengan masa bakti 2019-2024.
Wakil Ketua I : I Nyoman Setiawan, SE.,MM
Wakil Ketua II : Dalyono
Sekretaris. I. : Heriyanto
Sekretaris. II : Suryadi, S.IP,.MM
Bendahara. I : Herdi Wilismar
Bendahara. II : Nopiana, S.PD
Anggota. :
I : Mursid 2 : Drs Edy Sumardi 3 : Dendi 4 : Munzir 5 : Sandi Siregar 6 : Nurdin Balyan 7 : Nyoman Galang 8 : Pendeta Sarma Nainggolan 9 : Adry Fadzahkam.
“Dalam sambutan nya Bupati Pesisir Barat mengucapkan selamat atas terbentuk nya susunan kepengurusan Forum kerukunan umat beragama (FKUB)semoga dengan terbentuknya kepengurusan ini akan menambah solid keberagaman beragama di Kabupaten Pesisir Barat ini, tentunya akan menghindari dari segala benturan antar umat beragama,” ujarnya.
Usman Umari, Ketua FKUB Pesisir Barat mengatakan, Alhamdulillah FKUB hari ini telah resmi terbentuk tentu kedepan nya akan menanti tugas tugas dan tantangan sebab, salah satu terbentuknya forum ini tentunya pokok utama nya menjalin persatuan dan kebersamaan diantara umat beragama agar tidak ada gesekan sehingga terciptanya rasa aman bagi setiap ummat.
“Kami akan selalu bersinergi dengan Pemerintahan Daerah agar terciptanya suasana damai aman dan sejahtera tentu tidak terlepas juga dukungan dari masyarakat Pesisir Barat. Saat ini kita harus menciptakan kerukunan jangan sampai ada kesenjangan diantara ummat beragama pada akhirnya akan bermuara ke isu Sara, sehingga akan membuat stabilitas keamanan khususnya Pesisir Barat terganggu,”imbuhnya.

“Dengan keberagaman dan kebinekaan kita patut bersyukur di ikat oleh Bhineka tunggal Ika sehingga apapun suku dan adat budaya nya kita tetap satu dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Kita patut berbangga bahwasanya Indonesia adalah salah satu barometer akan kerukunan Ummat beragamanya,Pungkas nya.(BHR)
![]()

