Pengembangan Pepaya Menjadi Olahan Keripik Untuk Meningkatkan Pendapatan Dan Sumber Daya Masyarakat Desa Tugusari

Pengembangan Pepaya Menjadi Olahan Keripik Untuk Meningkatkan Pendapatan Dan Sumber Daya Masyarakat Desa Tugusari
Bagikan berita ini :

PENGEMBANGAN PEPAYA MENJADI OLAHAN KERIPIK
UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN SUMBER DAYA MASYARAKAT
DESA TUGUSARI KECAMATAN BANGSALSARI

Jember, rilisfakta.com – Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Jember pada Kamis, 18 April 2024 melaksanakan workshop projek kepemimpinan di Desa Tugusari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, sebagai pengembangan UMKM sekaligus meningkatkan sumber daya masyarakat.

Pengembangan UMKM tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai jual pepaya dalam bentuk olahan keripik, mengingat olahan keripik pepaya masih jarang ditemui sehingga memiliki peluang yang bagus untuk dipasarkan.

Olahan keripik pepaya sebagai inovasi dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 bulan berturut-turut.

Kepala Desa Tugusari H. Ahmad Khoiri, S.H mengatakan bahwa potensi yang ada di Desa Tugusari yaitu kopi, pepaya, dan jahe gajah.

Namun, untuk kopi telah diolah menjadi bubuk kopi yang sudah dipasarkan sampai ke mancanegara,” Ungkapnya.

Jahe gajah yang tidak terlalu banyak hasil panennya dibandingkan kopi dan pepaya, diperjualbelikan sebagai bahan baku mentah. Potensi yang paling banyak hasil panennya yaitu pepaya dengan luas lahan sekitar lima hektar, namun selama ini belum ada inovasi olahan pepaya,” Jelasnya menambahkan.

Sehingga pepaya hanya dijual sebagai bahan baku mentah,” ungkap H. Akhmat Khoiri, S.H.

Maka dari itu, Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Jember melakukan inovasi pengembangan pepaya menjadi olahan keripik.

Pada saat workshop berlangsung, ada salah satu peserta mengatakan bahwa “Inovasi ini sangat bagus mengingat masyarakat Desa Tugusari sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh tani, sehingga diharapkan inovasi tersebut dapat menciptakan lapangan kerja baru dan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Tugusari,” ungkap salah satu peserta workshop.

Adapun kegiatan yang dilakukan Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Jember dalam pengembangan UMKM yaitu dengan menyajikan olahan keripik pepaya dalam bebrbagai varian rasa, mulai dari rasa pedas, balado, jagung, sampai keju untuk menarik minat konsumen. Selain itu, olahan keripik pepaya dikemas dengan kemasan yang cukup terjangkau dengan berat sekitar 50 gram seharga Rp. 5.000 dan 100 gram seharga Rp.8.000, sehingga cukup ramah di kantong masyarakat. Dengan kemasan yang ekonomis tersebut, keripik pepaya sangat cocok untuk dijadikan cemilan sehari-hari.

Kontributor: Maulida Agustina

Loading