Korwil Jatim: Catur Teguh Wiyono
Momentum Hari Santri Nasional, Pemkab Jember Salurkan Insentif untuk Guru Ngaji di Desa Tugusari
Jember, rilisfakta.id — Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Santri Nasional 2025, Pemerintah Kabupaten Jember melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) bekerja sama dengan Bank Jatim menyalurkan insentif bagi para guru ngaji. Penyaluran tahap ini dilaksanakan di Kantor Desa Tugusari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, pada Rabu (22/10/2025).
Meski sempat diguyur hujan deras, proses pencairan insentif bagi 110 guru ngaji di wilayah Tugusari berjalan dengan tertib dan lancar.
Kepala Desa Tugusari, H. Akhmat Khoiri, S.H., yang turut hadir dan mengawal jalannya kegiatan sejak awal hingga selesai, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah.

“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar dan prosesnya sangat mudah karena dilakukan di kantor desa. Saya mewakili para guru ngaji di Tugusari menyampaikan terima kasih kepada Gus Fawait, Bupati Jember, atas perhatian dan kebijakannya,” ujar Akhmat Khoiri.
Namun demikian, dari total penerima, enam orang guru ngaji belum menerima insentif. Hal ini dijelaskan oleh Wasil Jazirah, pendamping guru ngaji Desa Tugusari.
“Lima orang tidak hadir pada saat penyaluran, sedangkan satu penerima sudah meninggal dunia,” ungkap Wasil.
Kepala Bagian Kesra Setda Pemkab Jember, Nurul Hafidz Yasin, S.STP., M.Si., mengungkapkan bahwa penyaluran insentif guru ngaji di Kecamatan Bangsalsari sempat mengalami keterlambatan dari jadwal semula yang ditargetkan rampung pada 16 Oktober 2025.

“Kecamatan Bangsalsari termasuk dalam SK tahap dua. Kendala utama yang kami hadapi adalah terkait validitas data penerima,” jelas Yasin.
Ia menambahkan, sejumlah permasalahan administratif sering ditemukan di lapangan.
“Ada nama pada KTP yang tidak sesuai dengan rekening, pengetikan NIK yang kurang lengkap, atau perbedaan huruf yang menyebabkan data tidak valid. Untuk kasus seperti ini, kami bantu dengan membuatkan surat keterangan,” tambahnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, Pemkab Jember menyalurkan insentif guru ngaji secara bertahap kepada tiga kategori penerima, yakni Guru Ngaji (Al-Qur’an), Guru Kitab (Non-Muslim), dan Modin—yakni petugas keagamaan yang membantu administrasi pernikahan di tingkat desa.
Dari total 21.887 penerima, masih terdapat 1.361 orang yang proses pencairannya tengah berlangsung.
“Yang belum cair masih dalam tahap asesmen. InsyaAllah seluruhnya akan tuntas dalam minggu ini,” ujar Yasin optimistis.
Program insentif ini merupakan bagian dari kebijakan Bupati Jember Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., yang berkomitmen untuk memberikan kemudahan kepada para penerima. Kini, penyaluran dilakukan langsung di kantor desa agar guru ngaji tidak perlu lagi berdesakan antre di bank seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan layanan pengantaran langsung bagi guru ngaji yang berhalangan hadir karena sakit atau kendala lain, sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan atas pengabdian mereka.
“Ini adalah wujud perhatian Pemkab Jember terhadap para guru ngaji yang telah berperan besar dalam membangun karakter dan akhlak masyarakat,” tutup Yasin. (***)
![]()

