Jember, rilisfakta.com – Ratusan masyarakat Songon Kelompangan Pondokjoyo yang terdiri dari santri, dewan guru, walisantri, alumni, serta warga sekitar Madrasah Darussholah Al Harun menyimak kajian Agama dalam mauizatul hasanah yang disampaikan oleh Ny.hj, Siti Aisyah Masduki S.Pd
Ypp Miftahul Arifin Al Masduqi
Dusun Kesemek, Paseban, Kencong dalam rangka peringatan tahun baru hijriyah Madrasah Darussholah Al Harun yang diadakan dihalaman Madrasah pada Minggu malam, (24/7/2023) pukul 20.00 Wib.
Diketahui kedatangan nyai Aisyah sebagai mubaligh beserta keluarga disambut hangat oleh warga sekitar. Salah satu buktinya adalah konvoi puluhan warga yang dikoordinasi oleh panitia acara mengiring kedatangan mubaligh cantik, cerdas, dan terkenal sebagai mubaligh yang mampu berceramah dengan unik dan mampu membuat orang yang mendengar tertawa sembari mengerti dengan bahasa dalam komunikasinya.
Saat ceramah dilaksanakan sesekali Jama’ah pengajian tertawa senang, hal tersebut dikarenakan bahasa nyai aisyah dalam memberikan wejangan, mampu dipahami oleh semua aspek masyarakat mulai yang awam, hingga terpelajar dengan berbagai gurauan yang di minati oleh para jama’ah yang notabene perempuan.
Dalam kajiannya Nyai Aisyah menerangkan dan mengingatkan masyarakat bagaimana pentingnya mendidik anak, serta kewaspadaan orang tua terhadap penggunaan handphone oleh anak dimana di zaman ini, handphone sangat mudah menjadi alat yang dapat menembus seluruh lini dalam kehidupan.
“Anak adalah aset yang harus dijaga. Meskipun anak ada didalam kamar, namun dunianya sangat luas, mampu berkeliling dunia dengan handphone. Jadi jangan sampai orang tua tidak tahu apa yang dilakukan anak dengan handphone. Khawatirnya iklan dewasa dilihat anak sehingga anak mempunyai rasa penasaran,” begitulah inti dari ceramah yang diberikan oleh nyai Aisya
Dalam ceramahnya, nyai Aisyah juga mengingatkan wali murid untuk tawaduk pada guru yang mengajari putra/putrinya agar ilmu yang didapat barokah.
“Mau bagaimanapun gurunya anak, jangan sampai orang tua membicarakan keburukanya dibelakang, karena meski anak pintar, namun bila adab pada guru, akhlak pada guru dilupakan, khawatir ilmu yang didapat tidak barokah,” inti ceramah nyai Aisyah.
Nyai Aisyah juga berpesan pada seluruh yang hadir untuk tidak lupa bersedekah dan banyak banyak mengingat kematian, serta memperbanyak dzikir, dan tidak mudah mengeluarkan kata kata yang dapat menyakiti hati manusia lainya. (Rofiq)
Kabiro: Catur Teguh Wiyono
![]()

