LITERASI DIGITAL KABUPATEN SIJUNJUNG – PROVINSI SUMATERA BARAT

LITERASI DIGITAL KABUPATEN SIJUNJUNG  – PROVINSI SUMATERA BARAT
Bagikan berita ini :

SIJUNJUNG-Rilisfakta-Kamis, 09 September 2021, Jam 13.30 WIB

Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Barat yaitu, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Tema besar webinar MEMAHAMI PENTINGNYA DATA PRIBADI oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.

Pembahasan tentang data pribadi adalah data yang berisikan gambaran faktual dari individu yang berupa nomor identitas diri, nama, kelahiran, jenis kelamin, kekeluargaan, domisili, bahkan sekarang rekam biometrik (gambaran wajah, sidik jari dan iris mata) merupakan bagian yang melekat dengan data pribadi, seperti  biodata pada database kependudukan. Data diri sebagai informasi dikenal dengan biodata yang berisikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna data diri tersebut, seperti  hanya memuat data nama dan alamat atau lebih  detail. Pemanfaatan biodata atau data pribadi sudah di aplikasikan pada bidang usaha, pelayanan publik, media sosial dan lain-lain. Karena tanpa data pribadi, penyelenggara usaha, pelayanan publik dan bidang, menurut Febrizal Ansori, S.H., M.Si sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sijunjung.

Narasumber kedua yaitu H. Raseno Arya, SE., MM sebagai Asdep Personal Kemenpar 2015-2018 dan Pemerhati Pariwisata, mengatakan bahwa cara menjauhi bahaya penipuan online terkait dengan identitas pribadi di dunia digital jangan mudah percaya dengan penawaran, jangan keluarkan uang untuk mendapatkan hadiah selalu jaga kerahasiaan informasi pribadi, jauhi software antivirus palsu. Adapun perbuatan yang menimbulkan permasalahan baru seperti penistaan agama berupa tindak penghinaan terhadap keyakinan agama. Fitnah berupa memberi stigma negatif  pada suatu pihak dan mempengaruhi reputasi seseorang aspek keselamatan dalam berinternet harus kita tingkat untuk menghindari rerundungan atau bullying, biasanya dimulai dari  unggahan konten pribadi yang kemudian dibagikan  berkali-kali.

Loading