Korwil Jatim: Catur Teguh Wiyono
Kader TPK Sukorambi Dibekali Pelatihan Dasar Konselor, Hadirkan Dosen Stikes Griya Husada Surabaya
Jember, rilisfakta.id – (30/10/2025) Dalam upaya meningkatkan kapasitas kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), Kecamatan Sukorambi menggelar Pelatihan Dasar Konselor Kader TPK yang berlangsung di Kalijompo, Desa Klungkung. Kegiatan ini diinisiasi oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Sukorambi bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Sukorambi.
Pelatihan tersebut diikuti oleh kader TPK dari tiga desa, yakni Desa Jubung, Sukorambi, dan Klungkung. Turut hadir Camat Sukorambi Musyaffa, S.HI., M.M, Sekcam Sukorambi, perwakilan TP PKK, Puskesmas Sukorambi, kader Posyandu, serta PLKB Kecamatan Sukorambi.
Sebagai narasumber utama, hadir Andy Asmara, S.AP., M.PSDM, dosen dari Stikes Griya Husada Surabaya.

Dalam pemaparannya, Andy Asmara menjelaskan bahwa pelatihan kali ini bertujuan memperkuat kemampuan kader TPK sebagai konselor yang tidak hanya mampu menyampaikan pesan, tetapi juga terampil dalam mendengarkan secara aktif (active listening).
“Kader yang baik bukan hanya pandai berbicara, tapi juga mampu menjadi pendengar yang baik bagi masyarakat. Banyak masalah muncul karena dua pihak yang saling berkepentingan tidak saling mendengarkan,” ujar Andy.
Andy menambahkan, pelatihan ini merupakan bentuk pengembangan dari program percepatan penurunan angka stunting yang telah berjalan di Kecamatan Sukorambi selama tiga tahun terakhir. Menurutnya, inovasi dari PLKB Sukorambi dan dukungan Camat Musyaffa menjadi kunci penting agar kader memiliki kompetensi lebih, seperti kemampuan berbicara di depan publik (public speaking) yang akan menjadi fokus pelatihan tahap selanjutnya.
Ia juga menekankan bahwa setiap desa memiliki karakteristik masyarakat berbeda, sehingga pendekatan yang digunakan pun harus disesuaikan.
“Materinya sama, tapi gaya penyampaiannya berbeda di tiap desa. Jubung cenderung komunikatif karena dekat dengan kota, sementara Klungkung memiliki kultur tersendiri yang perlu disesuaikan,” jelas Andy.
Sementara itu, Koordinator PLKB Sukorambi, Ina Rachmawati, A.Md, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi lintas sektor dalam rangka mendukung target nasional penurunan angka stunting.

“Kami berupaya agar kader TPK memiliki kemampuan konseling yang baik, karena mereka adalah ujung tombak dalam mendampingi keluarga berisiko stunting,” tutur Ina.
Ina juga memaparkan bahwa angka stunting di Kecamatan Sukorambi menunjukkan tren penurunan signifikan pada tahun 2025.
Berdasarkan data September 2025, Desa Sukorambi mencatat angka stunting tertinggi sebanyak 67 anak (11,2%), disusul Karangpring 58 anak (10,8%), Klungkung 25 anak (8%), Jubung 22 anak (6,4%), dan terendah Dukuh Mencek 21 anak (4,1%).
Secara keseluruhan, total kasus stunting di Kecamatan Sukorambi mencapai 193 anak atau 8,3%, dan angka tersebut terus menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Harapannya, dengan peningkatan kapasitas kader TPK melalui pelatihan dasar konselor ini, angka stunting di Kecamatan Sukorambi bisa terus ditekan hingga mencapai Zero Stunting,” pungkas Ina Rachmawati. (Catur)
![]()

