Jember, Rilisfakta.com – Diterjang hujan deras puluhan pemuda Gambirono kulon lapangan (pha one) kompak bagikan ratusan takjil di jalan raya pojok barat lapangan Gambirono, Bangsalsari minggu, (17/04/2022) pukul 16.30 Wib.
kegiatan itu dikoordinasi oleh Hotib dan Agus dan didukung oleh puluhan pemuda serta para pemuda yang merantaupun ikut serta mendonasikan dana untuk kegiatan tersebut.
Menurut Agus kegiatan ini dilakukan untuk menggembleng mental sosial pemuda yang masih remaja agar belajar untuk terbiasa berbuat baik, dan tidak suka memanfaatkan kesusahan orang lain.
“Ya kegiatan ini sebagai pembelajaran pada pemuda mas. Agar yang baru baru yang masih remaja belajar dan terbiasa untuk berbuat baik dan tidak memanfaatkan kesusahan orang lain nantinya,” ucap Agus.
“Kami juga berharap kami pemuda pha one punya generasi yang lebih baik lebih kompak dan bisa menjaga lingkungan Gambirono kulon pasar ini nantinya,” pungkas Agus.
Memanfaatkan Swadaya Sekitar
Kegiatan pembagian takjil oleh pemuda pha one ini cukup unik dan inisiatif. Pasalnya mereka tak membawa makanan dari rumah, namun mereka memborong para pedagang yang ada disekitar wilayah lapangan Gambirono untuk dibagikan kepada pengendara, dan masyarakat disekitarnya.
Hal itu dilakukan agar pedagang sekitar merasakan manfaatnya. Terlebih di era ini masih terasa sisa sisa efek pandemik bagi pedagang kaki lima.
Hal itu diungkapkan oleh Hotib yang mengatakan bahwa mereka sengaja membeli dagangan disekitar wilayah agar semua pedagang disana juga merasakan manfaatnya. Sekaligus meringankan beban para pedagang kaki lima yang masih merasakan sisa sisa efek pandemi.
“Sengaja mas Kami borong dari pedagang kaki lima, jadi mereka merasakan juga manfaatnya, sehingga itung itung kami bisa ikut serta meringankan beban mereka,” ucap Hotib.
Para Pemuda Mulai Berkumpul
Terlihat pukul 16.00 Wib para pemuda yang menamakan diri (pha one) mulai berkumpul di wilayah pembagian takjil, mereka menunggu instruksi dari Agus dan Hotib untuk mulai beraksi pada jam yang ditentukan. mereka terdiri dari para remaja (ABG),dan pemuda inti serta beberapa sesepuh ikut hadir disana.
Terlihat juga canda para remaja yang tidak sabar untuk menantikan pembagian takjil tersebut. Kekompakan pemuda (pha one) ini sangat tampak pada bulan ramadhan. Namun menurut mereka diluar bulan ramadhan pun mereka juga kompak terutama bila ada yang membutuhkan.
“Diluar ramadhan kalo ada yang perlu dibantu inshallah pemuda pha one juga kompak mas,” ujar seorang pemuda yang tidak mau disebut namanya.
Waktu Yang Ditunggu Tiba
Pukul 16.30 Wib sudah tiba terlihat para pemuda mulai menjalankan aksinya. Mereka memborong Es dan apapun yang pantas dibuat takjil. Mereka terlihat berbagi tugas tanpa komando mereka mampu berkolaborasi.
Tak peduli hujan meski terlihat mereka basah kuyup namun mereka nampak terus membagikan takjil pada pengendara dan masyarakat sekitar.
Semangat mereka ini yang patut dicontoh sebagai acuan pemuda pemudi saat ini. Tak peduli siapapun yang lewat mereka berhentikan untuk menerima takjil yang mereka siapkan dari para pedagang.
Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Itulah ibarat yang tepat untuk menggambarkan apa yang sedang mereka lakukan. Dimana mereka membantu meringankan pedagang, sekaligus memberi pada para pengendara yang sedang berpuasa.
Terlihat senyum dari para pedagang yang dalam hatinya mereka merasa bersyukur dagangannya habis. Dalam hati mereka berujar “Alhamdulillah ya Allah ku pulang bawa uang, daganganku habis,” sambil sedikit meneteskan air mata bahagia.
Hal itu seperti yang diungkap salah satu pedagang yang tak mau diungkapkan namanya.
“Iya mas sampai trenyuh hati saya, dagangan saya habis. Sebentar lagi hari raya kami merasa terbantu,” ungkapnya.
Kebahagiaan Nurani Ditutup Dengan Buka Bersama
Setelah selesai beraksi giliran para pemuda menunggu waktu berbuka, kegiatan itu dilanjutkan dengan buka bersama pemuda (pha one) terlihat senyum puas di wajah mereka. Senyum puas nurani yang tampak pada wajah mereka tanda mereka sudah selesai menyalurkan apa yang menjadi niat mereka mulai awal.
Setidak tidaknya mereka meringankan pedagang, setidak tidaknya mereka menghapus air mata pedagang, setidak tidaknya mereka ikut serta menghias indahnya bulan ramadhan.
Dalam senyum penantian mereka terdengarlah Adzan berkumandang, Dengan semangat mereka nampak mulai membatalkan puasa mereka dengan makanan dan minuman yang mereka siapkan.
Sungguh Solidaritas yang amat indah, pada mereka pemuda yang sepintas terlihat seperti para preman jalanan. Kasar nampaknya, namun halus dan indah didalam hatinya.
Kabiro Jember : Catur Teguh W
