Dra. Mursyaidah Kepala SDN 3 Bungatan Yang Gigih Menjalankan Tugasnya

Dra. Mursyaidah Kepala SDN 3 Bungatan Yang Gigih Menjalankan Tugasnya
Foto : (Gambar Istimewa) Keluarga Besar SDN 3 Bungatan
Bagikan berita ini :

Situbondo, rilisfakta.com – Sepak terjang kepala sekolah SDN 3 Bungatan Dra. Mursyaidah diakui bagus oleh para wali murid. Sanjungan wali murid ini diperoleh media saat media berkunjung ke wilayah pesisir Bungatan Situbondo Senin pagi, (23/05/2022).

Bahkan Mursyaidah sosok yang dicintai para guru pengajar, sehingga ulang tahun beliau juga dirayakan oleh dewan guru sebagai kejutan untuknya. Banyak program yang sukses dibawah kepemimpinanya, mulai marching band, dan lain lain.

Foto : (Gambar Istimewa) Saat Ulang Tahun Mursyaidah

menurut masyarakat sekitar Mursyaidah mengalami sakit pada bagian lutut, namun tak mematahkan semangatnya sebagai abdi negara di SDN 3 Bungatan, ditambah lagi mengajar mengaji setiap malam.

Ji mur (sapaan akrabnya) meskipun sakit tapi tetap, waktunya ngajar berangkat, malam ngajar anak kecil kecil ngaji, mempunyai kegigihan dari ayahnya,” ucap salah satu pemilik warung diwilayah pesisir dengan bahasa madura logat khas Situbondo.

Ya begitulah himpunan info yang awak media dapatkan dari masyarakat sekitar mengenai Dra. Mursyaidah yang gigih menjalankan aktivitas sebagai abdi negara dan abdi agama, yang diketahui bahwa orang tua beliau merupakan tokoh yang amat disegani.

Foto : (Gambar Istimewa) Mursyaidah Ajari Ngaji Anak Sekitar

Sebut saja namanya Haji Fauzi, beliau seorang yang amat bijaksana, dicintai rakyatnya. Beliau seorang kepala desa yang menjabat lebih dari 30 tahun didesa bungatan.

Hampir setiap hari disaat menjabat beliau didatangi rakyatnya untuk sekedar sarapan di dapur yang disediakan oleh keluarga haji Fauzi.

Dulu saat ji Fauzi kepala desa setiap pagi kami mampir tuk sarapan disana,”

Bahkan ji Fauzi sangat bijak dalam menengahi masalah yang berkemelut di tengah tengah rakyatnya.

Dan uniknya ketika beliau mau ke pesantren milik mantunya yang bernotabene kyai bernama kyai faqih pesantren sabilal muhtadin, beliau menuntun sepedanya selayaknya dia santri dari mantunya mulai dari gang masuk jalan raya yang berjarak 200 meter ke pesantren.

Jadi sering saya lihat bahwa ji fauzi itu sangat bisa dicontoh tingkah lakunya, mau ketempat mantu saja seperti santri jalan nuntun sepeda dari jalan raya pintu masuk sampai ke pesantren yang jaraknya kurang lebih 200 meteran,” pungkas Asnah.(red)

Loading