Magelang rilisfata.id, Festival Lima Gunung (FLG) XXIV akan kembali digelar pada 9 hingga 13 Juli 2025. Sebanyak 80 kelompok kesenian dengan total 1.225 peserta dipastikan ambil bagian dalam perhelatan budaya tahunan ini yang akan digelar di wilayah perdesaan lereng Gunung Merapi dan sekitarnya.
Mengusung tema “Andhudhah Kawruh Sinengker”, FLG XXIV tahun ini menyoroti pentingnya membuka kembali pengetahuan-pengetahuan yang selama ini tersembunyi atau disakralkan secara sempit. Tema tersebut diwujudkan dalam bentuk instalasi seni ikonik berupa Ganesha raksasa berukuran 7 x 4 meter yang dibuat dari bahan-bahan alami hasil pertanian masyarakat sekitar Gunung Merapi.
“Simbol Ganesha dipilih karena melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan. Kami ingin menghadirkan karya seni yang tidak hanya artistik tapi juga sarat makna filosofis,” ujar Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono, dalam konferensi pers yang digelar di Studio Mendut, Magelang, pada Kamis (3/7/2025).
Festival ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga pernyataan kebudayaan dari masyarakat petani yang hidup berdampingan dengan alam dan gunung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pertunjukan akan disebar di berbagai titik desa, dari kaki Gunung Merapi hingga wilayah lain yang menjadi bagian dari komunitas Lima Gunung.

Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, hadir bersama jajarannya dalam konferensi pers tersebut. Dalam sambutannya, ia menyatakan apresiasinya terhadap keberlanjutan festival yang telah menjadi ikon budaya dan pariwisata Kabupaten Magelang.
“Festival ini bukan hanya milik seniman, tapi milik rakyat. Ia menjadi cermin kekuatan budaya lokal yang tumbuh dari bawah, dari desa, dari rakyat,” kata Bupati Grengseng.
Dengan kekuatan partisipasi komunitas dan semangat kebersamaan yang kental, FLG XXIV diharapkan akan kembali menyuguhkan pengalaman budaya yang tak terlupakan bagi para pengunjung dari dalam dan luar daerah.(Heru)
![]()

