Jember, rilisfakta.com – Kasun Wonolangu Panti, Erfan Sugiyanto memasuki masa purna tugas, dalam usianya yang ke enam puluh, Bertempat di Aula Pendopo balai desa Panti, Rabu, (8/5/3024) pukul 10.00 Wib. Masa purna beliau dihantar dengan seremonial yang dihadiri Camat Panti, Babinsa desa Panti, Bhabhinkamtibmas desa panti, Kepala Desa Panti serta seluruh Perangkat Desa Panti.
Dalam kegiatan hal ini pemerintah desa panti memberikan tunjangan purna bhakti yang tertera dan diundangkan dalam Peraturan Desa Panti Nomor 03 Tahun 2024 Tentang Pemberian Tunjangan Purna Tugas Bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Staf Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Dan Peraturan Kepala Desa Panti nomor 03 Tahun 2024 Tentang Pemberian Tunjangan Purna Tugas Bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Staf Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. dalam hal ini pemberian tunjangan purna bhakti senilah Rp. 12.000.000,- ( Dua Belas Juta Rupiah) yang tertera di APBDEs Desa Panti di anggaran Alokasi Dana Desa.
Dan Peraturan Kepala Desa Panti nomor 03 Tahun 2024 Tentang Pemberian Tunjangan Purna Tugas Bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Staf Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. dalam hal ini pemberian tunjangan purna bhakti senilah Rp. 12.000.000,- ( Dua Belas Juta Rupiah) yang tertera di APBDEs Desa Panti di anggaran Alokasi Dana Desa.
Kepala Desa Panti “Suroso” mengucapkan Terima kasih atas dedikasi serta pengabdian yang telah diberikan kepada desa panti selama 24 Tahun menjadi perangkat desa panti sebagai Kepala Dusun Wonolangu.
“Terimakasih yang sangat dalam saya ucapkan kepada kasun Erfan atas pengabdiannya selama ini, dengan maksimal mengabdi sebagai kepala dusun Wonolangu selama 24 tahun ini, semoga perbuatan baik selama ini mendapat berkah dari Allah Swt,” Ungkapnya.
Erfan Sugiyanto dalam sepatah dua patah menyampaikan terimakasih kepada kepala desa panti terutama kepada pemerintah desa panti.
“Terimakasih telah memberikan kepercayaan, berupa amanah kepada saya selama ini, dan tidak lupa saya memohon maaf atas kekurangan dan salah selama menjadi kepala dusun wonolangu,” Pungkasnya. (Syamsul Arifin)
