Pemkab Pesibar, Kukuhkan Generasi Berencana (Genre)

Pemkab Pesibar, Kukuhkan Generasi Berencana (Genre)
Bagikan berita ini :

Pesisir Barat, rilisfakta.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar), melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pesibar mengukuhkan Forum Generasi Berencana (GenRe) dan Workshop Pencegahan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Lobby Gedung A Lantai 1 Komplek Perkantoran Pemkab Pesibar, Selasa (12/12/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Zukri Amin, M.P., Kepala DP3AKB, Dr. Budi Wiyono, M.H., perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung, Intan Anisa Fitri, S.Sos., Narasumber, M.Nawfal Faroukhi NPA, forkopimda Pesibar, perwakilan OPD,dan masyarakat penerima Bantuan Sosial (Bansos) yang beresiko stunting.

Dalam laporannya Kepala DP3AKB, Budi Wiyono menyampaikan bahwa Pembinaan Ketahanan Remaja merupakan program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kegidupan berkeluarga bagi remaja agar mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat.

“Upaya tersebut dilakukan dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 48 UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga,” ungkap Kepala DP3AKB Budi Wiyono.

Dijelaskannya, remaja sasaran Program Pembinaan Ketahanan Remaja adalah penduduk Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 10 sampai dengan dengan 24 tahun dan belum menikah. “Output yang dihasilkan adalah Remaja GenRe yaitu remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja dengan mempraktikkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas,” lanjut Kepala DP3AKB Budi Wiyono.

Menurutnya, agar remaja mampu melewati lima transisi kehidupannya, diharapkan remaja terhindar dari hubungan seksual sebelum menikah, menikah diusia anak, dan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza).

Loading