Jember rilisfakta.com Dalam rangka memperingati hut Republik Indonesia ke 78, desa Nogosari berhasil mengadakan karnaval dengan kualitas yang amat baik di mana kepala desa Nogosari Esa Hosada mendukung serta memfasilitasi peserta karnaval, foto booth hingga mesin cetak printer dan beberapa pakaian adat dengan tema legenda Nusantara yang dilaksanakan di wilayah Desa Nogosari Sabtu 09/09/2023 pukul 10.00 WIB.
Namun ada beberapa larangan unik sebagai aturan yang diberlakukan oleh panitia dan pemdes Nogosari di mana peserta karnaval tidak diperbolehkan menggunakan kostum lgbt. Selain itu tidak diperkenankan untuk menggunakan sound system besar dengan truk. Pemdes hanya memperbolehkan peserta menggunakan sound system dengan kendaraan kecil seperti pick up dan sebagainya.
Karnaval tersebut diikuti oleh kurang lebihnya 58 hingga 60 regu dan komunitas di mana karnaval tersebut dilepas pada pukul 10.00 pagi dan selesai pada pukul 21.00 WIB.
Menurut Esa Husada larangan tersebut sebagai upaya pemerintah Desa Nogosari untuk tidak mendukung atau menolak lgbt, selain itu upaya untuk menertibkan sound system berskala besar sebagai contoh pengadaan karnaval yang tidak menimbulkan masalah sehingga karnaval di Desa Nogosari sangat tertib.
“Untuk karnaval di Nogosari memang kami Pemdes Nogosari ingin menciptakan karnaval yang sebaik-baiknya, sehingga kami hanya menerima tema karnaval yang bersuasana adat Nusantara tokoh legenda sesuai tema kami legenda Nusantara, dan kami menolak tema lgbt sehingga apabila ada yang menggunakan bendera lgbt maupun kostum segera kami diskualifikasi. Sedangkan untuk menertibkan karnaval di Desa kami sebelumnya panitia sudah menghimbau para peserta untuk tidak menggunakan sound system berskala besar menggunakan truk jadi kami hanya menerima kendaraan pick up ataupun kendaraan kecil lainnya untuk membawa sound system, demi kenyamanan bersama sehingga karnaval di desa Nogosari tertib dan aman,” ungkapnya.

Sementara para pedagang sangat bersyukur dengan adanya karnaval di Desa Nogosari menurut salah satu pedagang bernama Ahmad mengatakan bahwa dagangannya laris manis dan memperoleh hasil lebih banyak dari biasanya menurutnya itu adalah berkah dari kegiatan di desa Nogosari.
“Saya sangat senang sangat bersyukur di sini saya jualan pentol biasanya saya hanya dapat 200.000, namun dengan adanya karnaval ini peningkatannya luar biasa ini saja saya sudah dapat 350.000 saya ucapkan terima kasih untuk Pemdes Nogosari dengan banyaknya acara seperti ini UMKM di desa Nogosari akan terbantu Semoga ke depan semakin baik,” ucapnya menambahkan.
Sedangkan salah satu kader PKK Nogosari Reni mengungkapkan bahwa karnaval tahun ini merupakan karnaval terbaik di desa Nogosari bahkan menurutnya tidak semua desa memberikan fasilitas lengkap seperti desa Nogosari di mana Di desa Nogosari memiliki fasilitas lengkap mulai foto hingga makan.
“Karnaval tahun ini Nogosari sangat ramai dan fasilitasnya pun sangat lengkap di mana sebelum berangkat ada foto booth sehingga para peserta secara bergantian bisa melakukan foto booth gratis tidak naik oleh Kepala Desa lalu di sini disediakan cetak foto gratis dan seluruh peserta disediakan konsumsi makan gratis saya selaku kader PKK sangat bersyukur dengan kepemimpinan kepala desa Husada saya ucapkan terima kasih banyak Semoga ke depan Nogosari semakin Jaya,” pungkasnya. (Syamsul Arifin)
Kabiro: Catur Teguh Wiyono
![]()

