Jember, Rilisfakta.com- (28/12/2022).
Asistensi calon sekolah adiwiyata propinsi Jawa Timur dilaksanakan di SMPN 1 Sumberbaru Jember oleh Team Asistensi Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur, Selasa 27 Desember 2022. Kegiatan pemantapan usulan sekolah Adiwiyata tingkat propinsi Jawa Timur ini diawali dengan diskusi materi kegiatan pada hari senin, 26 Desember 2022 oleh DLH Propinsi Jawa Timur dan DLH Kabupaten Jember.
Adapun yang hadir acara Asistensi Adiwiyata propinsi antara lain kepala dinas lingkungan kabupaten Jember dr.h Sugiyarto,S KH.MSi, Team Adiwiyata Kabupaten Jember Ahmad Fauzi,S.Sos,MSi beserta anggota, Dinas Pendidikan yang diwakili Kasi Kelembagaan dan Sapras SMP Jam Hariyadi,SH.MM. Hadir juga dalam acara asistensi 13 sekolah penerima penghargaan Adiwiyata Tingkat Kabupaten Jember antara lain : SMPN 01 Umbulsari, SMPN 01 Arjasa, SMPN 01 Ajung, SMPN 01 Panti, SDN Panti 03, SDN Pakis 01, SDN Kemuningsarilor 02, SD Muhammadiyah 01 Tanggul, SD Al-Furqon Jember, SD Darussholah Jember, SD Al-Baitul Amien 02 Jember, MI Assunniyah 45 Paseban Kencong, dan MIN 02 Jember. Sedangkan dari sekolah pembina adiwiyata hadir dari SMPN 01 Balung, MTS Baitul Hikmah dan SMPN 01 Tanggul.

Kepala dinas lingkungan hidup Jember, dr.h Sugiyarto,S.KH.MSi menyampaikan “untuk tahun 2023 sekolah diusulkan ada 4 sekolah SMP,semoga lolos semua untuk selanjutnya naik lagi ke tingkat nasional dan mandiri. Kegiatan Adiwiyata dimana didalamnya ada pembelajaran dan kegiatan siswa berbudaya peduli lingkungan sangat diperlukan karena sekarang ini adab atau budaya masyarakat peduli lingkungan sangat minim. Terbukti masalah sampah menjadi masalah utama di tiap kecamatan mulai desa sampai kota,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sugiyarto menjelaskan bahwa “masyarakat yang punya bayi dari puncak gunung sampai kota banyak yang pakai pampers dan dengan seenaknya membuangnya ke sungai sehingga masuk juga ke selokan dan bila terjadi hujan deras selokan mampet mengakibatkan banjir apalagi selokannya ditutup oleh bangunan diatasnya,” tambahnya.
“Sekolah adiwiyata merupakan tugas mulia, semakin banyak sekolah Adiwiyata maka semakin banyak generasi muda akan datang yang akan peduli terhadap lingkungannya. Untuk itu gerakan sekolah Adiwiyata sangat penting dilakukan secara masif untuk meningkatkan jumlah kesadaran generasi muda yang peduli terhadap lingkungan,” pungkas Sugiyarto.
Dalam sambutannya Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Immanuel Kharisma,ST.MT menyampaikan “kepada peraih penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten perlu ditingkatkan lagi ke tingkat propinsi, Nasional dan mandiri. Dikota Malang sudah ada sekolah Adiwiyata tingkat ASEAN, sekolah ini secara kriteria layak disebut sekolah lingkungan dan sekolah yang menanamkan nilai-nilai berkelanjutan untuk siswa, guru, KS dan staff yang ada disekolah. Kriteria penilaiannya semua sama yang berbeda hanya pada skala atau nilainya saja,” Ungkap Immanuel Kharisma.
Lebih lanjut Immanuel Kharisma,ST.MT menyampaikan “bahwa Indonesia ini 77 tahun merdeka masih menjadi negara berkembang dan bergantung pada Sumber Daya Alam. Kalau alamnya rusak ya tidak mendapatkan hasil. Berbeda dengan Jepang dan Cina dimana sumber daya alamnya tidak sekaya Indonesia bisa menjadi negara maju ekonominya dengan memproduksi program dan software. Kalau kita tidak peduli lingkungan maka dampaknya pada masyarakat luas. Kalau sungai Bondoyudo dan Bedadung mati atau hulunya mati maka dampaknya masyarakat Lumajang,Jember, Bondowoso merasakannya. Kalau Pekalen Sampean yang mati maka dampaknya masyarakat Situbondo,Jember sampai Banyuwangi merasakan dampaknya. Mari kita mengelola lingkungan ini sesuai UU No 32 Tahun 2009 diantaranya pasal 60 yaitu Sekolah Adiwiyata,” pungkas Immanuel Kharisma.
Sementara itu Waka SMPN 1 Sumberbaru, M.Ali Nuralim,SAg menyampaikan terimakasih atas kepercayaan DLH Kabupaten dan DLH Propinsi telah menjadikan SMPN 01 Sumberbaru sebagai tempat asistensi sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi Jawa Timur.
M.Ali Nuralim,SAg menambahkan bahwa “keberhasilan SMPN 01 Sumberbaru meraih Adiwiyata tidak lepas dari peran semua pihak yaitu wali murid, komite sekolah, dewan guru dan Tendik SMPN 1 Sumberbaru. Harapannya adalah semoga keberhasilan ini bisa merubah karakter budaya peduli lingkungan serta bisa dikembangkan dilingkungan rumah dan masyarakat,” Pungkas M.Ali Nuralim. (Lukman Hakim)
Kabiro : Catur Teguh Wiyono
![]()

